November 2022

Posted in tulisanku on November 30, 2022 by ristanait

November 2022 adalah tahun ke sebelas aku menjadi ibu dengan dua anak

November 2011 Lanang lahir,  November 2016 Ning lahir

Bagaimana rasanya? Luar biasa susah sekali jadi ibu itu, rasanya sehari bisa mengibarkan bendera putih bekali-kali, aku gak kuat ya Allah, aku ga kuat, aku ga sanggup jadi ibuk, seperti itu kira-kira yang hati kecilku rasakan setiap ada hal yang tidak enak terjadi, terutama kalau ada benturan antara aku dengan anak-anak.

Seringkali aku merasa sendirian jadi orangtua, interaksi anak2 dengan ayahnya kurang sekali, duduk di sebelah ayahnya, yang diajak omong ibunya yang di dapur, yang dimintai tolong ibunya yang lagi makan, padahal ayahnya nempel di sebelah, selengket itu anak2 denganku, jadi rasanya berat sekali. Mau melangkah, yang nyeret itu 2 anak, dan 1 suami

Apa sih tujuan punya anak? Dulu sebelum menikah dan mau punya anak, kami, atau aku tidak tahu apa tujuan punya anak, yang aku tahu punya anak adalah akibat dari sebuah pernikahan eh perkawinan , haha, secetek itu pikirannya.

Sekarang jadi tahu? Ga juga, masih juga ga ngerti dan masih mencari tahu. Pernah baca, pernah dengar, tapi masih kurang sreg, kenapa seperti itu tujuannya, dan untuk mencapai tujuan itu perjuangannya luar biasa. Atau jangan-jangan, ya Kembali pada tujuan penciptaan manusia aja , untuk beribadah kepada Allah, itu saja, selebihnya hanya Allah yang tahu

Banyak hal yang baru aku tahu, kenapa begini kenapa begitu, justru jauh setelah kejadiannya berlalu lama. ah ternyata maksud kejadian itu seperti ini, ah ternyata maunya Allah seperti itu, mungkin karena selama ini hidupnya ga ada tujuan, ga ada target, jadinya ga ada yang bisa ditebak di depan, jalanin saja.

Pernah berpikir fungsi aku hidup di dunia apa? Kalau gini2 aja, ga ada kontribusinya apa2, dan ga mau beranjak bergerak untuk bermanfaat juga, ah terserah Allah saja lah, mau jadiin aku apa, jangan2 aku baru akan tahu semua, kenapa aku seperti ini seperti itu kalau aku sudah melewati fase hidup ini

Di usia 35 ini, aku masih mencari, mencari apa mauku? Masih ingin berkarya tapi ga tau harus bagaimana, karena 11 tahun hidupku ya cuman anak2 dan suami aja, rasanya sudah ga punya hidup untuk diri sendiri. Maunya bermanfaat untuk banyak orang, tapi ga sadar kalau yang butuh manfaat keberadaanku adalah anak2 dan suami, masih ngomel2 kalau dimintai tolong ini itu, masih ngomel2 kalau anak2 minta dibuatin ini itu, masih mrengut kalau pak suami minta ini itu, dih gitu mau berbuat banyak hal untuk orang lain, jadi bermanfaat untuk keluarga sendiri aja masih dengan gak rela gitu

Mungkin belum saatnya, waktu untuk sendiri aja masih belum ada, sabar, mungkin sampai Ning SD, sudah banyak waktu di sekolah, jadinya ibu bisa kembali berkarya lagi, bisa cobain banyak hal untuk diri sendiri, kembali punya hidup untuk diri sendiri lagi

Kalau dilihat-lihat kembali, pengalaman yang paling lama aku miliki adalah menjadi ibu. Pernah berpikir apa jadi ibu lagi, punya bayi lagi, kan lucu ada bayi yang lucu kayak Ning dulu lagi? Tapi mengingat bagaimana beratnya hamil dan mengurus bayi lagi, mau 7 tahun diglendotin anak lagi? Hahahahah tidak mau, sudah cukup, terima kasih

35 tahun hidup, menjalani masa kanak-kanak, hingga dewasa, dari yang diatur ini itu, dari yang ga boleh ini itu, dari yang ga bisa ini itu. Kemudian menjadi dewasa, sudah bisa ngatur diri sendiri, sudah tau mana yang boleh mana yang tidak, sudah bisa ini bisa itu. Kemudian menjadi orang tua, rasanya kembali menjadi anak-anak lagi, harus ikut aturan untuk anak, harus begini harus begitu, ga boleh begini ga boleh begitu, dan ga bisa melakukan banyak hal karena keterbatasan harus selalu di sisi anak. Mungkin itu yang aku rasakan, rasanya yang dulu bebas, harus ga bisa bebas lagi demi anak, makanya sering berontak, mau jadi aku yang dulu aja

Jadi mau cari apa lagi? Mau cari hidup untuk aku sendiri, aku  mau punya hidup untuk diriku sendiri lagi